Wakili Kapolri, Komjen Agus Andrianto Hadiri Rapat Terkait Kekeringan dan Kelaparan di Papua Tengah

    Wakili Kapolri, Komjen Agus Andrianto Hadiri Rapat Terkait Kekeringan dan Kelaparan di Papua Tengah

    JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin menggelar rapat terbatas membahas kekeringan dan kelaparan yang terjadi di Papua Tengah pada Rabu (2/8).

    Rapat ini turut hadir Menko Polhukam Mahfud MD, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, dan Komjen Agus Andrianto yang mewakili Kapolri.

    Ma'ruf mengatakan, pemerintah telah menetapkan masa tanggap darurat selama satu minggu di Papua Tengah. Namun, pihaknya akan memperpanjang masa tanggap darurat menjadi dua minggu.

    "Kami sepakat ini akan ditambah. Kami sepakat ditambah menjadi 2 minggu. Nanti kami evaluasi lagi, " kata Ma'ruf di Kediaman Dinas Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (2/8).

    Ma'ruf menyebut, pemerintah lewat berbagai pihak telah mengirimkan bantuan dan bantuannya sudah sampai ke distrik yang terdampak. Ma'ruf mengakui, distribusi bantuan terkendala karena masalah cuaca.

    "Pertama, soal kendala cuaca ini sebenarnya semua logistik sudah tersedia [untuk dikirimkan]. Tetapi ada masalah cuaca dan kedua itu distribusi dari tempat pengiriman pertama ke daerah-daerah itu tidak ada akses sehingga harus dipanggul, ya. Jadi itu persoalan, " ungkapnya.

    Kemudian untuk masalah kesehatan masyarakat yang terdampak, Ma'ruf mengatakan akan mendahulukan kelompok rentan, orang tua, dan anak-anak.

    Apalagi, kasus kekeringan dan kelaparan di Papua Tengah menyebabkan 6 orang meninggal dunia, meski Ma'ruf menyebut mereka yang meninggal dunia bukan karena kelaparan.

    "Terjadi kekeringan di sana dan cuaca ekstrem dan yang meninggal itu bukan karena kelaparan, tetapi karena diare dan karena cuaca, " ungkap Ma'ruf.

    "Iya [meninggal] karena kekeringan, " lanjutnya.

    Ma'ruf mengatakan, penyaluran bantuan ke distrik yang terdampak cukup sulit karena cuaca yang sering berubah dan jalanan darat yang kurang memadai.

    "Kita persiapkan saja untuk mengantisipasi apabila udara tidak baik maka memang tidak mungkin ada jalan lain [untuk distribusi bantuan]. Namun, kita siap sehingga apabila cuaca dalam keadaan baik kita siap untuk pengirimannya. Hanya memang distribusi ke tempat-tempat yang [curam] ini memang menjadi kendala yang sedang dicari solusinya selain dipanggul ini, " pungkasnya.

    Kekeringan terjadi selama dua bulan terakhir di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, menyebabkan 6 warga meninggal dunia dan berdampak kepada sedikitnya 7.500 orang.

    Presiden Jokowi juga telah memerintahkan Menko PMK Muhadjir Effendy, Mensos Tri Rismaharini, Kepala BNPB Suharyanto, dan BPBD di daerah untuk secepatnya menangani masalah kekeringan itu.

    Jokowi juga menyebut, pemerintah kesulitan menyalurkan bantuan karena masalah keamanan, " kata Jokowi. (Sopiyan/Red)

    Suhendi

    Suhendi

    Artikel Sebelumnya

    Wakapolres Metro JakBar Akbp Sarly Sollu...

    Artikel Berikutnya

    Uluran Tangan Jenderal Sigit Kepada Mahasiswa...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVny Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    FKDT dan FTPQ Pandeglang Isi Materi Pelatihan Kompetensi Pendidik MDTA dan TPQ di Kecamatan Cimanggu,Cibitung, Cibaliung dan Sumur
    Berikut Pentingnya Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Dalam Mendorong Investasi di Banten
    Dansat Brimob Polda Banten Ikuti Program Beyond Trust Presisi Triwulan IV

    Ikuti Kami